Tulisan Manusia Biasa

Lintasan waktu yang semakin panjang tidak menjadikan semuanya semakin indah. Ruang yang ada hanya sebatas dunia tanpa tinggi. Sudahkah kita berharap melompati waktu? Sudahlah kita berharap dipertemukan di tempat tak berdimensi dengan segala kemungkinan yang berdistraksi pada keinginan? Sudahkah waktu tersenyum kepada kita? Sudahkah kita bersalaman dengan dunia yang penuh ketidakpastian ini? Menerima segalanya tanpa memastikan segalanya diterima. Sudahkah alam menembakkan yang benar-benar terjadi kepada sasaran jiwa?  Semua ini hanya semakin menusuk, realita sungguh menyakitkan. Bangunlah hai manusia, ambillah langkahmu yang kau simpan di rak itu dan gunakanlah. Tidurmu hanya kenangan saja, tidurmu hanya dongeng belaka. Bagai malam, semua ini hanyalah bintang di langit, hanya masa lalu.  Gapailah puncak gunung, biarkanlah langit malam yang dipenuhi bintang indah dan bulan menjadi penghias, jangan terlena terlalu lembut kedalam malam gelap.

Ada seorang dahulu berkata "Sebelum mengenal cinta, kamu haruslah besar terlebih dahulu, maka cinta akan datang dengan sendirinya" Ada seorang pemuda berkata " Cinta adalah suatu karya indah yang harus dibangun dari lama, cinta adalah perasaan hati yang indah yang selalu menjadi pendorong. Kenallah cinta sejak awal, karena suatu saat cintalah yang akan membangunmu menjadi sesuatu yang besar" Lantas apa itu cinta? Cinta, sebuah perasaan, tindakan, emosi serta pikiran. Mencintai tidak terpaku dengan bagaimana keadaan kita, apakah kita sudah diatas agar bisa merasakan cinta atau kita harus memupuk cinta sejak kita berada dibawah.  Cinta bisa lahir kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun keadaan yang terjadi. Cinta ada karena kasih sayang, cinta lahir karena ada perasaan yang keluar, cinta lahir karena manusia dibentuk dengan cinta. Cinta terbentuk oleh perasaan kasih sayang yang kita miliki, cinta terlahir karena perasaan kuat manusia Cinta itu buta, cinta itu lumpuh, ci

Lagi dan lagi, manusia hanya bisa menangisi Masa lalu, kejadian, kesalahan, penyesalan.  Tangis adalah hal yang indah Menyalurkan emosi Tapi tidak untuk setiap saat Tangis itu sebuah nyanyian Nyanyian hati, nyanyian pikiran Tangis itu labil Senang dan sedih bisa bersama Tangis bukan jawaban atas kesalahan Tapi menjadi jalan untuk emosi Menangislah Ketika semua terasa berat Menangislah Ketika semua terasa indah Ketika waktunya tiba dan semua selesai Tangis hanya menjadi hiasan  Dalam dinding hidup yang sedang berputar

 Bulan  Janganlah meninggalkan bumi dalam gelap malam wahai bulan Janganlah jatuh kedalam gelapnya malam wahai manusia Sesungguhnya tanpa bulan, malam hanyalah gelap yang mengerikan Tanpa bintang, malam hanyalah ketakutan dan kegelisahan Indahnya malam adalah ketika dindingnya dihiasi sang bulan dan kawanan bintang Aku, hatiku dan jiwaku selalu menantikan datangnya bulan  Bulan di malam untuk menghilangkan rasa takut dan gelisah, menghilangkan rasa ragu Aku, seorang manusia yang selalu berharap, semoga bulan menerangi segala isi hati manusia ig: yosephnbh_ twitter: nyanyianhidup

Waktu Segala hal ada waktunya. Segala perbuatan ada masanya. Mungkin itulah alasan mengapa tiap manusia berbeda. Manusia dituntut untuk mengejar waktu, dalam artian berusaha untuk mendapat atau mengejar semua impian mereka sesuai waktunya.  Masa lalu, masa sekarang dan masa depan, tiga hal dalam waktu yang menjadi pondasi. Masa lalu yang jadi pembelajaran, masa sekarang yang menjadi tantangan dan masa depan yang menjadi kebingungan. Lembar baru dalam hidup akan selalu berkaitan dengan waktu, kapan kita akan mengalami suatu tahapan perubahan? Kapan kita akan mengalami tantangan baru? Semua itu dirancang dalam perputaran dan perjalanan waktu. Ibarat sebatang rokok, dibakar di awal, terasa di pertengahan, dan akan padam di ujung. Hidup juga begitu, kita akan memiliki kekuatan dan power di awal, di pertengahan dalam menjalani skema hidup kita merasakan bagaimana hidup itu 'sebenarnya', dan diakhir waktu kita, kita tahu bahwa semua akan kembali ke 'awal'. Semua akan berjalan

  What if: Hidup Hanya Bergantung Kepada Uang. Terlalu banyak pemikiran manusia mengenai hidup, bahkan bukan hanya sekedar berpatokan kepada kebutuhan, tetapi juga nafsu dan keinginan, bahkan sampai mendahulukan nafsu dan keinginan itu dibandingkan kebutuhan. Problematikanya adalah sumber untuk dapat memenuhi nafsu tersebut. Hal inilah yang mengembangkan pola pikir manusia terkait suatu hal, yaitu UANG.  Uang..uang...uang, sebuah benda yang dapat meningkatkan kepuasan manusia.  Apa manusia perlu uang? ya.. Apa manusia tergantung dengan banyaknya uang yang mereka pegang? ya.. Pertanyaan diataslah yang mendorong hasrat manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan uang, uang, dan uang. Dengan menanamkan pola pikir sejak dulu bahwa banyaknya uang dapat mendorong manusia untuk lebih bernafsu memiliki uang yang banyak. Tidak ada yg salah, tapi bukan berarti benar.  Nafsu akan uang ini menjadi efek boomerang pada perkembangan setiap orang, ada sisi baik dan buruk.  This is, WHAT IF: Hidup Hanya